Polivinil klorida (PVC) adalah polimer termoplastik yang banyak digunakan dan dikenal karena fleksibilitas dan efektivitas biayanya. Namun, PVC murni memiliki keterbatasan tertentu dalam hal sifat mekanik, stabilitas termal, dan karakteristik pemrosesan. Untuk mengatasi keterbatasan ini dan meningkatkan kinerja PVC, berbagai bahan tambahan dimasukkan selama proses pembuatan. Artikel ini membahas berbagai jenis aditif PVC dan perannya dalam meningkatkan sifat PVC secara keseluruhan.
- Pemlastis
Plasticizer adalah aditif yang paling umum digunakan dalam formulasi PVC. Mereka ditambahkan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan kerja PVC. Pemlastis bertindak sebagai pelumas, mengurangi gaya antarmolekul antara rantai polimer dan memungkinkan rantai polimer lebih mudah meluncur melewati satu sama lain. Hal ini menghasilkan peningkatan fleksibilitas, perpanjangan, dan ketahanan benturan PVC. Pemlastis berbahan dasar ftalat, seperti diisononil ftalat (DINP) dan di(2-etilheksil) ftalat (DEHP), banyak digunakan karena biayanya yang rendah dan kinerja yang sangat baik.
- Stabilisator
PVC rentan terhadap degradasi bila terkena panas, cahaya, dan oksigen. Stabilisator ditambahkan ke formulasi PVC untuk mencegah atau memperlambat proses degradasi ini. Stabilisator panas, seperti senyawa berbasis timbal atau stabilisator organotin, menghambat degradasi termal PVC selama pemrosesan dan aplikasi penggunaan akhir. Stabilisator cahaya, seperti peredam UV atau stabilisator cahaya amina terhambat (HALS), melindungi PVC dari radiasi UV, mencegah penguningan dan penggetasan. Antioksidan digunakan untuk mencegah oksidasi PVC, yang dapat menyebabkan perubahan warna dan hilangnya sifat mekanik.
- Pengubah Dampak
PVC murni memiliki ketahanan benturan yang buruk, sehingga rentan retak atau pecah akibat benturan. Pengubah dampak ditambahkan ke formulasi PVC untuk meningkatkan ketangguhan dan ketahanannya terhadap benturan. Aditif ini meningkatkan keuletan PVC dengan menyerap dan menghilangkan energi saat terkena benturan. Pengubah dampak yang umum mencakup pengubah berbasis akrilik, polietilen terklorinasi (CPE), dan pengubah dampak cangkang inti. Mereka meningkatkan kekuatan dampak PVC tanpa mempengaruhi sifat lainnya secara signifikan.
- Alat Bantu Pengolahan
PVC memiliki viskositas leleh yang tinggi sehingga sulit untuk diproses. Alat bantu pemrosesan ditambahkan ke formulasi PVC untuk meningkatkan kemampuan proses dan mengurangi viskositas lelehan. Aditif ini bertindak sebagai pelumas, mengurangi gesekan antar molekul PVC selama pemrosesan. Hal ini menghasilkan peningkatan aliran lelehan, penurunan suhu pemrosesan, dan peningkatan permukaan akhir produk PVC. Alat bantu pemrosesan dan pelumas berbahan dasar akrilik, seperti ester asam lemak, biasanya digunakan dalam pemrosesan PVC.
- Penghambat Api
PVC pada dasarnya mudah terbakar, dan bahan penghambat api ditambahkan ke formulasi PVC untuk meningkatkan ketahanan terhadap api. Aditif ini menghambat proses pembakaran dengan melepaskan gas pemadam api atau membentuk lapisan arang pelindung pada permukaan PVC. Bahan penghambat api brominasi, seperti decabromodiphenyl ether (DBDPE) dan tetrabromobisphenol A (TBBPA), umumnya digunakan dalam formulasi PVC karena sifat tahan apinya yang sangat baik.
Kesimpulan
Aditif PVC memainkan peran penting dalam meningkatkan fleksibilitas dan kinerja PVC. Pemlastis meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan kerja PVC, sementara stabilisator melindunginya dari degradasi. Pengubah dampak meningkatkan ketangguhan dan ketahanannya terhadap dampak, dan alat bantu pemrosesan meningkatkan kemampuan prosesnya. Tahan api meningkatkan ketahanan api PVC. Dengan memasukkan bahan tambahan ini, PVC dapat disesuaikan untuk memenuhi persyaratan aplikasi tertentu, menjadikannya polimer yang sangat serbaguna dan banyak digunakan di berbagai industri.




